Manusia Sebagai Makhluk Allah

By Unknown - 20.58


Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Sedangkan manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini.
Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari. Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawah  sadar yang tidak nampak). Behavior yang menganalisis perilaku yang nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir, memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan baha hakikat manusia adalah sebagai berikut:
1.      Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
2.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.      Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.
5.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.      Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.
Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya, dalam hal ini yaitu Allah . Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam ibadah saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia dengan Allah maupun manusia dengan manusia. Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual penyembahannya. Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah ciptakan.

Dalam Al-Qur’an, manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari surga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.
Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas baik.
Apa yang ada di alam semesta ini adalah apa yang kita kenal sebagai sunnatullah. Apakah itu Sunnatullah? Sunnatullah adalah aturan main (hukum-hukum) yang bekerja di seluruh penju rualam semesta. Di dalam diri makhluk hidup maupun benda mati. Termasuk pula pada diri manusia.
Sebagai contoh, kenapa benda bisa jatuh ke bawah, kok bukan ke atas? Karena sunnatullahnya memang demikian Allah menciptakan gaya gravitasi pada setiap benda langit, sehingga benda lebih kecil yang berada di dekatnya akan ditarik ke arahnya. Kita menyebutnya 'jatuh' ke Bumi.
Kenapa ada yang namanya laki-laki dan perempuan? Kenapa dari perkawinan antara keduanya bisa memunculkan anak? Ya, karena sunnatullah-nya memang demikian. Allah menciptakan manusia lewat 'jasa' laki-laki dan perempuan, secara berpasang-pasangan.
Kenapa orang yang berpikiran dan berbuat jahat akan memperoleh balasan jahat juga? Sedangkan yang berbuat baik juga akan memperoleh balasan baik? Ya, karena memang begitulah sunnatullah-nya. Ada resonansi gelombang alam semesta yang menyebabkan semua itu terjadi mengikuti hukum sebab akibat.
Pokoknya, alam semesta ini punya aturan main tertentu yang kita bisa menggambarkan pola-polanya. Bisa merumuskannya. Dan bisa membuat garis trend-nya. Itulah yang disebut sunnatullah. Hukum-hukum Allah, yang tidak berubah dari dulu sampai nanti. Sejak alam semesta diciptakan sampai mengalami kehancurannya kelak. Allah menceritakan ini di dalam al Qur'an.
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. (QS. Al  Fath  48:  23)
Sunnatullah adalah hukum-hukum yang tidak mengalami perubahan dari dulu sampai nanti. Ini menjamin kepastian berbagai peristiwa yang ter jadi di alam semesta. Sehingga manusia bisa me-rancang masa depannya. Bisa memprediksi hal-hal tertentu dengan perencanaan yang telah dila kukannya itu. Bisa melakukan hitungan-hitungan bisnis. Membuat desain konstruksi sebuah bangun an. Kalkulasi politik. Karier dan cita-cita rumah tangga. Dan apa saja yang terkait dengan masa depannya, termasuk apakah ia merencanakan mau masuk neraka atau masuk surga.
Semua itu menjadi jelas dan bisa diusahakan karena Allah menetapkan sunnatullah-Nya. Hukum-hukum dan aturan main yang tidak berubah-ubah, meskipun zaman terus berubah. Walaupun peradaban dan ilmu pengetahuan berkembang, kebudayaan telah malih rupa, seluruh penyusun alam semesta berdinamika, sunnatullah tetap tidak berubah sedikit pun. Allah berkehendak memberikan kepastian kepada makhluk-makhluk-Nya. Agar kelak bisa mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya tanpa ada protes yang disebabkan oleh perubahan aturan.
1. Keseimbangan Dalam Realitas
Sejak dulu Allah menetapkan keseimbangan alam semesta sebagai patokan dasar untuk seluruh peristiwa, maka sampai sekarang dan kelak, tetap saja keimbangan itu terjadi di seluruh penjuru alam, termasuk di dalam diri kita sendiri. Termasuk dalam hal akhlak dan nilai-nilai perbuatan.
Bahwa orang-orang yang menabrak keseimbangan alam sekitarnya bakal menuai masalah, ya memang begitulah yang terjadi dari dulu sampai nanti. Sedangkan orang yang membangun keseimbangan bakal menuai hasil yang membahagiakan, juga memang begitulah akhirnya. Berulang-ulang Allah menjelaskan hal seperti itu dalam al Qur'an.
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, 

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan .Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (QS. Al Mulk  67:  1-3)
الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
Yang telah mencipatakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, (QS. Al Infithaar 82: 7)
2. Hukum Tarik Menarik (Law of attraction) dan Tolak Menolak (Low of repulsion)
Banyak orang terlalu kagum dengan Law of attraction hingga lupa pada kebalikan atau lawan dari hukum tersebut, yaitu hukum tolak menolak. Tidak bisa menutup mata terhadap hukum tolak menolak yang ada dialam semesta. Kekuatan tarik menarik bekerja bersamaan dengan kekuatan tolak menolak. Hasil didapat adalah selisih dari dua kekuatan tersebut. Seberapa banyak kita menarik hal yang kita inginkan dan berapa kuat kita menolak hal yang tidak kita inginkan, itulah hasil akan kita peroleh.
Bila membaca buku tentang Law of attraction, dininabobokan keajaiban dan kedahsyatan hukum tarik menarik dialam semesta. Andalah yang menarik semua kejadian baik atau buruk yang anda alami kediri anda. Apa yang anda fikir dan rasakan akan ditarik dari alam semesta untuk hadir dalam kehidupan anda yang nyata, demikianlah beberapa pernyataan pada buku tentang Law of attraction. Sebagian besar buku tentang Law of attraction hanya bercerita kekuatan tarik menarik dialam semesta, tidak menyinggung tentang kekuatan tolak menolak.
Kenyataannya alam ini dibentuk dari kekuatan tarik menarik dan tolak menolak. Kekuatan itulah yang mengatur peredaran matahari, bulan, bintang, elekton, proton agar tetap berada pada garis edarnya. Kekuatan tarik menarik dan tolak menolak inilah yang menjalankan sistim kehidupan dialam semesta ini. Motor listrik yang kita gunakan, berputar karena adanya daya tarik menarik dan tolak menolak pada kutub magnet rotornya. Jarum penunjuk volt meter, atau alat ukur listrik lainnya bergerak karena adanya daya tarik menarik dan tolak menolak pada kutub magnet kumparan listriknya. Pesawat terbang yang bermesin Jet juga terbang dengan menarik dan menyedot udara sekuat kuatnya dan menolak atau menghembuskan udara tersebut kebelakang sekuat kuatnya. Burung yang terbang diangkasa, ikan yang berenang dilautan juga bergerak dengan cepat menggunakan prinsip kekuatan tarik menarik dan tolak menolak ini.
“Bahwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu”. Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya, “siapakah yang satu itu, Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Yang satu itu adalah orang yang berpegang (ber-i’tiqad) sebagai peganganku (i’tiqad-ku) dan pegangan sahabat-sahabatku” (HR Tarmidzi)
“Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk surga dan yang lain masuk neraka”. Bertanya para sahabat, “siapakah firqah (yang tidak masuk neraka) itu, Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ahlussunnah wal Jama’ah” (HR Thabrani)
3. Hukum Resonansi dan Interferensi
Pada hakekatnya gelombang menjalar adalah suatu penjalaran gangguan, energi atas atau momentum Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium, seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tetapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik.
Jika dua buah gelombang merambat dalam satu medium, hasilnya adalah jumlah dari simpangan kedua gelombang tersebut. Hasil dari supersosisi ini menimbulkan berbagai fenomena yang menarik, seperti adanya pelayangan, interferensi, difraksi, dan resonansi. Misalkan superposisi dari suatu gelombang datang dengan gelombang pantulnya bisa menghasilkan gelombang yang dikenal sebagai gelombang stasioner atau gelombang berdiri.
Jika gelombang datang secara terus menerus maka akan terjadi resonansi. Resonansi pada umumnya terjadi jika gelombang mempunyai frekuensi yang sama dengan atau mendekati frekuensi alamiah, sehingga terjadi amplitudo yang maksimal. Peristiwa resonansi ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalkan saja resonansi gelombang suara pada alat-alat musik.
Gelombang suara merupakan gelombang mekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagai gelombang tekanan.
Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari ¼ lambda ( = panjang gelombang).  Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (λ).
Resonansi suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Sehingga karena resonansi benda ikut bergetarnya suatu benda ketika benda lain di dekatnya digetarkan. Jadi resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran gelombang lain (luar).
Sedangkan interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Hukum rohani getaran resonansi dan interferensi mirip dengan hukum fisik resonansi dan interferensi dalam alam nyata, di mana dinamika lautan energi alam semesta dipengaruhi oleh alam pikiran dan perasaan. Sehingga alam pikiran dan perasaan merupakan kunci nge-match gelombang energi lain di alam semesta ini . 
4. Hukum Ketidakpastian, Chaos, dan Probabilitas
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. (Ad-Dukhaan: 38)
مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [Unknown] (Ad-Dukhaan: 39)
Berbeda dengan sistem Deterministik (mekanistik), artinya perilakukanya tertentu, bisa diperkirakan keluarannya. Misalnya, pemesinan pabrik (mesin  produksi) dapat diperkirakan berapa kapasitas produksi per jam atau perharinya.
Dalam konsep Sunnatullah, dikatakan bahwa semua keinginan itu bakal terjadi seperti yang kita yakini, tetapi ada kalanya tidak terjadi seperti yang kita yakini, karena ada derajat ketidakpastian tertentu yang selalu mengikuti kepastian sebuah peristiwa.
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Sedangkan sistem Probabilistik (organistik), artinya perilaku dan keluarannya tidak bisa dipastikan (dapat berupa keadaan random) dan peramalannya mengikuti peluang kejadian. Kejadian probabilistik ini banyak terjadi (ditemui) dalam sistem biologi atau sistem sosial.
Mungkin kehausan manusia yang tidak terpuaskan terhadap perjuadianlah yang akhirnya membawa pada pengembangan awal teori peluang (probabilitas). Dalam usaha untuk memperbesar kemenangan, para penjudi meminta bantuan para ahli matematika untuk mengatur siasat yang optimum bagi berbagai permainan judi. Matematikawan yang menghasilkan siasat-siasat yang dimaksud, antara lain Pascal, Leibniz, Fermat, dan James Bernoulli. Akibat pengembangan awal teori peluang ini, inferensia statistik, yang berusaha meramal dan menggeneralisasi, telah berkembang pesat di luar permainan-permainan judi sehingga akhirnya memasuki bidang-bidang lain yang ada kaitannya dengan kejadian-kejadian yang bersifat peluang, baik dalam bisnis (usaha/perusahaan), politik, peramalan cuaca, dan penelitian ilmiah. Untuk menghitung peluang berbagai kejadian, dibuatlah berbagai cara (teori) mencacah.
Kewajiban Manusia sebagai Khalifatullah fil ardh
Marilah kita bertaqwa kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Diantara bukti ketaqwaan kita adalah menyadari kedudukan kita sebagai khalifatullah fil ardhi.
Allah memilih manusia sebagai wakil Allah di muka bumi atau khalifatullah fil ardhi. Dalam kedudukan inilah manusia bertanggungjawab atas seluruh alam semesta.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(Q.S.Al-Baqarah :30).
Betulkah manusia lebih penting daripada dunianya ? Apakah matahari, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan tak ada gunanya kalau tidak ada manusia ?
Manusia memang lebih unggul dibanding makhluk lainnya. Namun, tanpa makhluk lainnya, kehidupan manusia pun tidak akan ada artinya. Kenyataannya; zaman ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sepenuhnya menjamin keselamatan dan kesejahteraan manusia. Sebaliknya, manusia terancam hidupnya oleh kepandaiannya. Dengan kerakusan dan kesombongannya, kehidupan manusia makin cepat dalam kebinasaan. Semua ini dikarenakan manusia hanya menggunakan akal dan hawa nafsunya, dan tidak mengambil pelajaran dari firman-firman Allah.
Manusia memiliki keunggulan akal, hati dan nafsu dibanding makhluk lain, namun tanpa bimbingan Allah dan rasulNya, manusia bisa lebih sesat daripada binatang, sebagaimana dinyatakan Allah
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."(Q.S.7:179).
Karena itu, marilah kita mengubah cara berpikir kita. Yakni, merubah cara pandang yang mentakhtakan manusia di atas alam. Sebab meskipun manusia sebagai khalifatullah, namun manusia hanyalah sebagai pemegang amanat Allah.
Kita perlu merubah perilaku dan mengedepankan akhlak lingkungan. Yakni janganlah mementingkan diri sendiri; tetapi taatlah kepada hukum alam dan mengutamakan kemaslahatan umum.


Referensi :
https://duniayanglebihbaik.wordpress.com/2015/08/27/hakekat-manusia-sebagai-mahluk-ciptaan-tuhan/
http://makalahhumaniora.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/notes/mochammad-hidayatullah/hukum-alam-yang-merupakan-ketetapan-allah-sunnatullah/10153240258143571/
http://menujucahayaterang.blogspot.co.id/2009/06/kewajiban-manusia-sebagai-khalifatullah.html

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar